Teman-Teman Kerja Gue yang Hebat

Di post sebelumnya gue janji untuk menceritakan tentang temen kerja gue yang baru. Oke, gue bakal kenalin ke kalian.

1.       Mba Diat

Awal gue ketemu dia saat gue mau ngelamar kerja di sana. Mukanya judes. Nggak ada senyumnya sama sekali. Gue agak ragu untuk sekedar negur dan bilang “mba saya mau taruh lamaran di sini”. Hahaha. Tapi, sekalinya mba Diat senyum, Keliatan manis banget. Sumpah ._. gue nggak bohong.

Perantauan

Gue lahir sebagai anak turunan suku Betawi. Betawi asli. Hal itu membuat gue nggak pernah punya kesempatan untuk merantau ke tempat lain. Dari orok sampai segede gini gue stay di Jakarta. Keluar kota seumur-umur baru ke Bandung doang. Nggak pernah ke tempat lain. Miris. Gue jadi nggak tau gimana udara di luar Jakarta atau Bandung. Nggak tau gimana pemandangan hamparan sawah yang luas. Nggak pernah tau rasanya “pulang kampung”. Di siniiii.... sini aja -_-

Project tulisan gue yang amberegul baharelwey baharelwey...

Beberapa hari yang lalu, gue memutuskan untuk kembali aktif bermain kaskus setelah gue mengalami trauma berkepanjangan.

Trauma berkepanjangan? Trauma kenapa?

Pengalaman pertama ngamen

Dari dulu gue pengen banget ngerasain ngamen di bis bis. Dulu, waktu masih sekolah, hal itu hampir terlaksana. Tapi gagal karena temen gue yang gue mintain tolong buat nemenin ngamen, kasian sama gue. Katanya “suara lo ntar nggak kuat far ngamen di bis”. Padahal gue waktu itu udah di tempat temen gue biasa nunggu bis buat ngamen. Alhasil, kita jadi cuma ngobrol-ngobrol doang. Nggak ngamen -____-“

FYI, gue berteman sama siapa aja. Nggak pandang dia cakep atau jelek, dia kaya atau miskin, dia profesinya apa. Pokoknya nggak mandang. Tapi, gue tetep jaga diri supaya nggak keikut hal negatif dari mereka. Ambil positifnya aja. Dan alhamdulillahnya, karena gue berjilbab justru mereka lah yang menjaga jangan sampai gue ikut ikutan hal buruk yang mereka lakukan. Alhamdulillah ^_^

Life is a choice, dud

Hidup adalah sebuah pilihan, bukan? Ya, bahkan hal terkecil pun harus kita pilih. Seperti, apakah akan mandi hari ini atau tidak? Apakah yang akan kita makan siang ini? Apakah akan minum air dingin atau air hangat? Dan lain sebagainya.

Saya hanya Ingin Berpendapat, Bolehkah?

Semalam, ketika gue sedang mengetik panjang lebar di kolom chat, adik gue nyeletuk “ya Allah, dia lagi. Masih aja lo ladenin, ka. Orang modus kaya dia. Ckckck.” Tiba-tiba, hati gue berdesir mendengar kalimat itu. Walau hanya celetukan, tapi begitu kena di hati. Nggak sekali dua kali gue mendapat kalimat seakan gue orang yang “bodoh” karena meladenin setiap komen atau chat yang hadir di facebook.

“Dih, lo ngapain si ngeladenin orang alay kaya gitu.”

“Ya ampun Farah, nggak usah diladenin cowok jelek kaya gitu. Liat deh, giginya maju gitu.”

“Kaya cewek murahan lo, ngeladenin cowok sana-sini.”

When i see the world

Ketika lo berkomunikasi dengan orang banyak, ketika lo berkumpul di tengah-tengah orang yang sebelumnya nggak lo kenal, ketika lo melangkahkan kaki lo ke dunia luar, lo akan melihat bahwa lo hanya seujung kuku semut (semut punya kuku nggak ya? *mikirkeras). Lo nggak akan bisa sombong lagi, atau bahkan mengaku yang paling pintar, yang paling banyak tahu, dan paling memiliki banyak kemampuan.

A Little Thing Called Love

Awalnya gue nggak sengaja liat gambar milik temen facebook gue. Di sana ada keterangan tentang gambar yang dia buat. Tentang kisah pada sebuah film. Gue tertarik saat membaca nama tokoh yang dia tulis. “Nam”. Tampak nggak asing buat dilafazin. Seperti nama yang biasa diberikan pada orang thailand. Gue pun iseng untuk bertanya, dan seperti dugaan gue, itu adalah kisah dari film thailand.

Yap, bagi yang udah pernah nonton film-film thailand, pasti setuju banget kalau gue bilang film thailand itu keren keren. Sekalinya lucu, lucu banget ampe ngakak guling-guling. Tapi, sekalinya sedih, lo berasa ngalamin apa yang dialamin tokoh itu. Lo bakal nangis sesegukan.

You’r The Trouble, Men....

Dulu, sewaktu gue SMA, setiap hari selasa dan kamis, sebelum masuk ke kelas kami diwajibkan bertadarus bersama. Tadarus dilaksanakan di aula sekolah yang terletak di tengah gedung. Hal yang paling gue sebelin dari itu adalah, gue musti berangkat lebih pagi supaya kedapetan tempat. Kalau telat dikit aja, gue bisa dapet tempat yang... posisinya nggak enak.

Tutorial Tracing

Dari kemaren banyak banget yang minta tutorial tracing. Udah gue share tutorial dari youtube, tapi masih pada nggak ngerti. Baiklah, demi menjawab rasa penasaran temen-temen semua, sekaligus berbagi ilmu, gue akan ngasih tutorial tracing. Oke, let's start brooo...

Gadis Jengkol

Belakangan ini nyokap jadi lebih sering nyuguhin jengkol untuk menu makan siang dan makan malam. Setiap kali gue tanya “kenapa?” nyokap selalu jawab “karena kamu sukanya itu”. Entah kenapa, gue berasa jadi kaya manusia pemakan jengkol. Kalau ditanya seneng atau nggak menu makanannya itu, pasti gue jawab “Gelaaaaaaa seneng bangeeeeeuuuddddhhhh cuuuuyyy”. Bhahaha. Dan gue rasa, kalau pilihannya adalah daging atau jengkol, gue bakal pilih jengkol. Why? Karena sensasi makan jengkol tuh lebih beda gitu. Gimana ya... mmm gue nggak bisa ngejelasin sensasinya gimana, kalau pengen tahu lo makan aja gih :3 :v

Fenomena Cinta Dunia Maya

“Hay, cantik. Aku kayanya suka deh sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?”

“Ko kamu bisa suka sama aku?” Ijah menggaruk-garuk kepalanya. Dia merasa heran tiba-tiba ada orang yang nembak dia di chat facebook.

“Aku juga nggak tau kenapa. Mungkin karena kamu cantik.”

Ijah semakin bingung. Dia mengambil cermin dan melihat wajahnya. Bulu hidung yang terlalu subur tumbuh sampai keluar dari hidungnya. Jerawat besar bertengger di sekujur wajahnya. Dengan wajah yang seperti ini, ada orang yang bilang dia cantik? dia semakin bingung. Secepat kilat ia membalas chat itu.

“Aku nggak cantik ko.”

“Nggak ada wanita cantik yang mengaku cantik.”

“Ko bisa sih suka sama aku? Kita kan belom pernah ketemu.”

“Suka tak butuh alasan. Jadi gimana, mau gak jadi pacar aku?”

Aku mah apa atuh

Beberapa jam yang lalu gue bingung mau ngapain, akhirnya gue iseng baca baca blog para sesepuh bloger. Gue iseng baca postingan jadul miliknya. Di sana lah mata gue terbuka. Nggak Cuma isinya yang bikin mata gue terbuka, tapi juga komen-komen yang bertengger di sana. Gue liat manusia manusia hebat dan pantang menyerah berada di sana. Mereka yang mau berjuang walau sesulit apapun. Mereka manusia manusia hebat yang memiliki keahlian “melebihi” gue. Mereka juga sama kaya gue, “cinta” menulis dan membaca. Mereka sama sama bloger. Tapi, bedanya... mereka “hebat dan mau berjuang”. Gue merasa tertampar.  

Gue baru sadar, gue kebanyakan “ngomong”. Lagi lagi act gue gak ada. Kebanyakan ngebacot ini itu, tapi gue diem aja. Nggak ngelakuin apa-apa. Bermimpi ingin jadi ini itu. Ingin bisa ini itu. Tapi ? ah lagi lagi gue habiskan waktu gue dengan terbuang sia-sia. Gue bisa motivasi orang, tapi gak bisa memotivasi diri gue sendiri. Otak gue sampe tumpul karena kelamaan nggak dipake.

Gue jadi inget perjuangan gue bikin TA tahun lalu supaya bisa lulus kuliah. Gue nganggep gue”berjuang” padahal kalo ditengok dengan perjuangan yang lain, gue bukan “berjuang” melainkan “pasrah”. Bodo amat mao dapet nilai berapa. Yang penting gue lulus. See? Pada akhirnya gue nyesel sendiri.

Nggak Cuma itu, pas ikut lomba bikin novel pun gue sabodo teing. Gue mikir “bodo amat lah menang apa kaga. Yang penting tuh kertas ada isinya.” Lagi lagi.. dan lagi lagi gue sadarnya telat. Sulit memang mengubah pemikiran tumpul kaya begini. Gue kudu bener-bener ngilangin sifat moodi-an yang terlanjur lama bertengger di sudut diri gue.

Oh, Allah... help me :’( lelah banget ngadepin diri sendiri yang “lemot” :’(

Hanya orang-orang yang mau berjuang yang akan bertahan hidup, hanya orang-orang hebat yang mampu bersaing, dan hanya orang-orang yang mau bersabar yang akan berhasil.

Kalo kata Abege Abege di luar sana, kalimatnya “aku mah apa atuh”

Usaha Pencabulan itu....

Beberapa waktu yang lalu gue baca berita tentang empat pelajar SMP di cirebon yang hendak melakukan pencabulan. Yang belom tau beritanya cek web ini >>> http://nasional.rimanews.com/kriminal/read/20140829/170483/Cirebon-Geger-Empat-Siswa-SMP-Cabuli-Siswi-Berjilbab-

Karena berita itu, tiba-tiba gue teringat pengalaman buruk yang pernah menimpa gue. Kejadiannya udah lumayan lama. Sekitar empat tahun yang lalu. Saat itu gue lagi keranjingannya nyari temen di facebook, dari facebook itu lah gue dapet kenalan anak STM. Dia juga suka mengikuti majelis ta’lim. Gue kagum sama dia karena status statusnya selalu tentang agama. Dari situ lah gue menilai dia remaja yang alim walau STM identik dengan anak-anak begajulan yang suka tawuran.

My Friends My inspiration

 Hey, guys... lama nggak berjumpa ya. Huuff, akhir-akhir ini gue sibuk belajar desain dari youtube. Hohohoho... entah kenapa gue lagi suka banget bermain-main dengan vector art.

Oke, skip masalah desain... di postingan kali ini gue pengen nyeritain tentang dua orang teman sekolah gue yang menjadi inspirasi gue. Siapakah mereka? Mereka adalah Della dan Mega. Nama sengaja nggak gue samarkan biar mereka terkenal. Huahaha :p

 

Hello, boy... candaan lo nggak lucu

Suka heran deh gue sama cowok-cowok yang kalau bercanda tuh demen banget gunain hal-hal yang bersangkut paut dengan perasaan. Entah itu dengan so so bilang “gue kangen sama lo” lah, entah dengan bilang “gue kan pengennya sama lo”. Ujung-ujungnya kedua kalimat itu berakhir dengan “hahaha, gue bercanda kali.” Kami pihak wanita selalu jadi merasa serba salah. Dianggep bercanda, tau-tau dia beneran. Dianggep beneran, nanti dikira kepedean. Sekalinya setiap tuh cowok ngomong begitu tapi kita anggep bercanda, karena keseringan eh lama-lama kita kemakan juga. Tuh, serba salah kan?

Plis deh, cewe itu makhluk yang perasaannya halus. Walau mereka terkadang terlihat kuat di luar, tapi perasaannya gampang tersentuh.

Gue pernah jadi korban candaan Kamfreeetooosss itu.

Tipe-tipe pengguna jalan yang menyebalkan

Pernah nggak sih kalian lagi enak-enak jalan, terus orang yang di depan atau di samping atau di belakang kalian membuat kalian merasa sebal. Duh, gue sering banget nemu yang kaya gitu. Paling sering itu nemu di gang gang sempit di sekitar rumah gue. Oke, let’s cek pengguna jalan macam apa yang nyebelin

Ketika Gue Berbicara tentang Sex

Free sex merupakan budaya negatif yang berkembang di negara barat. Namun, perlahan tapi pasti, budaya itu berkembang pula di negara bagian timur, contohnya Jepang. Menurut survei yang gue cari di internet, 94% gadis di Jepang sudah kehilangan keperawanannya. Kebanyakan mereka melakukannya pertama kali ketika mereka duduk di bangku sekolah menengah atas. Dan, di Indonesia sendiri free sex mulai gue rasakan menjamur ketika gue masih duduk di kelas 2 SMA. Entah gue yang memang telat melihat dunia, atau memang mulai menjamur pada saat itu. Entahlah. Yang pasti, itu yang gue rasakan. Apalagi kini timbul istilah “cabe-cabean”. Gadis belia yang masih terbilang ABG (anak baru gede) yang sudah memberikan keperawanannya untuk pacarnya atau untuk om om hidung belang yang akan membayarnya. Tercatat sekitar 32% remaja putri di Jakarta, Surabaya, dan Yogya sudah kehilangan keperawanannya. Angka yang mungkin terlihat kecil jika dibandingan dengan Jepang, tapi amat mencengangkan mengingat Indonesia merupakan negara dengan budaya timur.

Jodoh Itu Takkan Tertukar

Kalian percaya nggak sih jodoh itu nggak akan tertukar? Percaya juga nggak dengan selogan “yang baik untuk yang baik. Yang buruk untuk yang buruk”. Awalnya gue memaknai kalimat itu dengan keliru. Kalau lu baik, jodoh lu pasti orang baik-baik. Kalau lu buruk jodoh lu pasti sama buruknya kaya lu. Tapi, tiba-tiba pemahaman gue itu tertepis dengan banyak contoh di luar sana. Contoh paling konkrit dan ada di depan mata gue adalah bokap dan nyokap gue. Mereka berdua bagai langit dan bumi. Berbeda banget. Nyokap dulunya adalah guru madrasah, bokap adalah anak gaul yang bahkan ngaji aja jarang. Kenapa mereka berjodoh? Gue pernah menanyakan hal itu kepada nyokap.

Apa Itu Ketulusan?

Ketulusan, apa sih itu ketulusan? Ketulusan adalah ketika lo berbuat sesuatu untuk orang lain, lo nggak mengharapkan apa-apa untuk balasannya. Ketulusan berlaku juga untuk urusan cinta. Dan, tadi malam gue dapet ilmu “ketulusan” dari salah satu temen gue. Dari sekian banyak pengalaman yang gue dapet, gue baru sadar kalau selama ini gue belum mengenal dengan baik apa itu ketulusan.

Mungkin salah satu dari kalian juga sama kaya gue. Kalian masih belum memahami betul seperti apa bentuk ketulusan. Ketulusan bukan melulu tentang pengorbanan ini itu. Bukan pula tentang seberapa beraninya dia nemuin bokap lo terus bilang “pak, saya mencintai anak bapak.” Bukan. Ketulusan lebih bermakna dari semua serangkaian hal-hal itu. Bukan berarti dengan gue bilang “tulus” berarti pengorbanan nggak dibutuhkan. Bukan. Pengorbanan tetap penting, tapi ketulusan juga penting. Mereka berdua sama-sama penting.

Gue dan Kaka Kelas Itu

Apa yang lu lakuin saat ngeliat orang yang lu suka bermesraan dengan pacarnya di depan mata lu tanpa dosa? Padahal dia tau dengan jelas kalau lu suka sama dia? Kalau gue? Gue cakar-cakar tembok sambil nangis kejer dan berteriak “dunia ini nggak adil” :3

Kejadian ini pernah gue alamin sewaktu gue SMA. Gue suka sama kaka kelas. Dia gitaris di band yang dibentuk guru gue. Gue merupakan vokalnya. Awal pertemuan kita pun terkesan biasa. Dia tiba-tiba datang ke ruang musik dan langsung memainkan gitarnya. Gue terkesima untuk beberapa saat ketika dia mulai memetik gitarnya. Sumpah, keren banget banget.

 

13 Juli, Happy birthday to Me

22 tahun sudah aku membuka mataku. 22 tahun sudah kuhirup oksigen bumi. 22 tahun sudah aku hidup di dunia. Ya, 22 tahun. Bukan waktu yang sebentar, namun tak lama pula. Apa yang telah aku lakukan selama 22 tahun ini? Banyak. Banyak hal. Begitu banyak hal yang telah aku lewati selama 22 tahun. Suka maupun duka. Aku sadar, bertambahnya usia itu berarti bertambah tinggi pula rintangan hidup. Karena manusia diberi rintangan untuk naik level, kan? Sama seperti game. Begitu juga dengan kehidupan. 22 tahun juga berarti semakin berkurang masa hidupku di dunia. Entah di usia ke berapa nyawa ini akan diambil Sang Pemilik.

Liebster Award

Awalnya, gue bingung karena tau-tau agan Samuel Sitorus komen di postingan gue yang judulnya Bapak Gendut, Bewok, Plus Modus dan bilang gue dapet Liebster Award. Setelah gue baca postingannya mengenai Liebster Award itu, gue jadi paham apa itu Liebster Award. Liebster Award merupakan sebuah penghargaan yang (biasanya) diberikan untuk blog-blog baru atau sahabat baru di dunia blogger. Liebster Award diberikan untuk mempererat hubungan antar blogger agar tidak pernah lupa untuk Blog walking.

Bapak Bewok, Gendut, Plus Modus

Gue sempet nyeritain tentang orang freak yang gue temuin di aplikasi chat bernama b*et*lk di sini. Dan ternyata nggak Cuma orang freak itu yang gue temuin di b*et*lk. Ada bapak-bapak modus juga di sana. Hah? Bapak-bapak modus, far? Iya. Gimana ceritanya? Oke gue bakal ceritain.

Ketika Bokap Gue Masih Muda

Gue, nyokap, dan bokap lagi asik ngirup kuah mie instant bareng-bareng sambil nonton orang joget-joget nggak jelas di tipi. Nyokap membuka obrolan dengan menanyakan hal yang nggak biasa di telinga gue.

“Ayah ya yang waktu itu digosipin berantem sama kaka kelas?”

Mendengar pertanyaan itu, bokap gue tiba-tiba batuk. Gue yang lagi asik ngirup kuah mie instant memuncratkan kembali kuah itu ke dalam piring. Ceritanya gue lagi terkejut.

Ketika Pertama Kali Pacaran

Di era teknologi ini, semua menjadi serba mudah. Mulai dari belanja, mesen tiket, nyari temen, sampe nemu jodoh. Ya, kita tinggal klik klik klik saling sepakat, jadian deh… walau belum pernah bertemu sekalipun. Mudah kan? Tapi, itu juga gila… Jadi banyak orang-orang yang mudah tertipu pula. Apalagi yang maen adalah kaum kaum yang baru bangkit dari kegaptekan.

Kemajuan teknologi itu juga berimbas pada anak-anak sekarang, mereka yang terkontaminasi sinetron. Menonton adegan-adegan percintaan yang so sweet so romantis and bla bla bla akan membuat mereka “merasakan” dorongan untuk dapat melakukan hal itu juga. Mereka pasti penasaran, apa sih rasanya dicintai? Apa sih rasanya dikasih surprise dengan lilin di sepanjang jalan yang bertuliskan “I LOVE YOU”. Tidak sulit mereka untuk mendapatkan pasangan yang seusia atau lebih tua atau lebih muda dari mereka di dunia maya. Mereka tinggal buka Facebook atau twitter atau BBM, dll… liat foto profilnya, ajak kenalan, ngobrol, jadian. Semudah itu anak kecil jaman sekarang “mencari” pasangan. Anak kecil loh :3 . Anak-anak kecil korban sinetron yang otaknya terkontaminasi hal hal sweet orang pacaran. Mereka pun menjadi “terobsesi” untuk dapat merasakan hal yang dirasakan tokoh di sinetron itu.

Because, I’m a Fool

 Kemarin, gue dikasih unjuk lagu ini sama temen gue. Judulnya “because, i’m a fool”

yang mau denger lagunya, klik link ini:

https://www.youtube.com/watch?v=Tf53hfYPpnI#t=11

Kalau kalian pernah nonton drama korea yang berjudul “you’r beautiful”, kalian pasti akan tau siapa yang menyanyikan lagu ini dan berperan sebagai apa dia di dalam drama korea itu.

Awalnya, gue kurang paham maksud lagu ini. Tapi, setelah gue telusuri liriknya dengan mencari bahasa inggris dari lirik ini, gue jadi tersentuh. Ciailah….

Kelakuan tolol gue kalo lagi jatuh cinta

Gue sering banget jatuh cinta, tapi itu dulu. Waktu usia usia pubertas. Pertama ngerasa jatuh cinta saat kelas enam SD. Gue sih nggak bilang kalo gue suka sama tuh orang, gue Cuma minta temen gue nanya ke tuh, cowo gue cantik dan pinter atau nggak. Dan jawabannya nggak dua-duanya -_- .

ya, namanya cinta monyet, setelah lulus sd yaudah cintanya ilang.

Saat smp, gue ketemu cowo ganteng. Dia sekelas sama gue. Iya, gue suka sama dia karena dia ganteng. Saat jatuh cinta sama dia, gue selalu ngikutin apapun yang dia kerjakan. Contohnya seperti saat jam istirahat, dia beli nasi rames, gue juga ikutan beli nasi rames biar bisa ngantri bareng dia. Dia beli mie rebus, gue juga ikutan beli mie rebus, dia pipis di tiang gawang, gue gak ikutan pipis, yaiyalah apa kata dunia ada cewe pipis di tiang gawang -_-.

Noraknya Gue dan Sepupu Gue

Waktu itu lagi norak-noraknya punya hape, gue dan sepupu gue nyatet nomer-nomer orang yang nitip salam di tipi. Kalo nggak salah itu nama channelnya “TV Banten” nah, tiap acara apapun selalu ada sms berjalan di bawahnya. Ada sebagian yang hanya nitip salam dan ada sebagian yang menyertakan nomernya. Dengan tololnya, gue dan sepupu gue nyatet-nyatetin nomer itu. Biar apa? Biar ada temen sms-an -_-

Maklum, bro waktu itu kita cuma punya hape... tapi gak pernah digunain karena nggak ada yang bisa dihubungin :v

Orang Freak

Beberapa minggu yang lalu, gue dikenalin aplikasi chat baru sama sepupu gue. Nama aplikasinya adalah Be*t*lk (sengaja gue sensor takut dianggep iklan). Gue penasaran, kaya apa sih tuh aplikasi. Kalo diliat dari iklan di tipi, yang bintang iklannya si Al itu loh, kayanya sih asik. Gampang buat nyari temen. Tinggal digoyangin tuh hape, terus cari dah orang-orang yang jaraknya gak jauh dari lokasi kita berada. Kalo gak sreg tinggal di swip... gampang.

Gue pun langsung mendownload aplikasi itu di appstore. Sebelum menggunakannya, gue kudu register dulu. Menurut gue cara registernya gampang, tapi sulit. Nah bingung kan lu? Iye gampang karena kita tinggal masukin nomer hape kita untuk dapetin kode yang bisa bikin kita teregister. Sulitnya, prosesnya lama dan gagal mulu. Gue nyoba ampe tiga kali masukin nomer gue tapi tuh kode gak muncul di sms. Sampe gue nyerah, gue diemin tuh aplikasi seharian. Gue ngambek. Gue ogah nyentuh aplikasi itu sampe dia minta maap sama gue.

Pulang kerja, gue buka hape, itu aplikasi lagi gelantungan di di samping aplikasi BBM. Gue liat dia jadi pengen nyoba buat register lagi. Oke, gue ilangin rasa ngambek gue. Gue udah maapin dia sebelum dia minta maap ke gue. Tuh, kurang baik apa gue sama tuh aplikasi? Dianya aja yang gak peka sama gue. Nggak tau apa kalo gue penasaran banget pengen tau isi dalemnya dia apa #opoiki?

"Aku Pulang Duluan, Ya"

Beberapa hari yang lalu gue lagi berusaha mengingat-ingat apa rasanya “pacaran”, maklum udah lama gitu ngejomblonya. Jadi lupa rasanya dikangenin, dicemburuin, diambekin, and bla bla segala tetek bengek orang pacaran. Ada rasa missing gitu sih di hati. Halaaaahh… :p

Gue teringat akan kelakuan konyol gue jaman pacaran. Kalo lu pernah nonton Raditya Ngomic di Metro tv dan lu pernah nonton part di mana radit ngelucu pake materi “turunin aku di sini sekarang” nah… itu adalah hal yang pernah gue lakuin. Hmm… tepatnya bukan “turunin aku di sini sekarang” tapi “aku pulang duluan”.

Nostalgia ngeblog

Hay, dear… makasih buat kalian yang udah bersedia meluangkan waktu kalian untuk membaca blog absurd gue ini. Gue ngeblog dari tahun 2009, pas jaman-jamannya masih unyu, alay, ngegemesin, pengen nyubiiittt lah pokoknya #loh?

Jadi gini, gue ceritain ya awal mula gue bikin blog. Hah? Apa? Gak penting? Hahahah, oke deh :(

Bodo ah, mao kalian bilang gak penting, gue bakal tetep nyeritain :p

Ketika Gue Pubertas

Well, kalau diliat-liat… anak kecil sekarang tuh banyak yang tua sebelum waktunya. Lihat deh, kalau dulu jaman gue kecil maenannya gundu, masak-masakan, atau maen boneka kertas.. lah sekarang? Maenannya laptop, HP, ipad, dll. Semakin canggih teknologi, maka semakin banyak generasi individual plus instan. Serba instan semua, mau janjian sekarang gak perlu pake samper-samperan ke rumah atau numpang telpon di telpon umum. Sekarang udah ada HP meeeenn, tinggal sms atau bbm atau WA. Selow… janjian kumpul di mana jam berapa.. jadi. Lah dulu gue? Musti jemput temen gue dulu, mana pas disamperin bocahnya ternyata udah jalan duluan. Apes -_-

Lo vs Pacar Temen Lo

Jadi jomblo itu hepi, asli hepi banget... lo free nggak dikekang sana sini gak dicemburuin sana sini... asik banget lah pokoknya. Tapi kadang ngenes kalo lo pengen jalan dan lo gak punya pacar buat diajak jalan. Satu-satunya yang lo ajak ya temen lo pastinya. Yekan? yaiyalah masa nenek lo -_-

Tapi lebih ngenes lagi kalo temen-temen lo punya pacar semua dan lo satu-satunya yang JOMBLO ! Pas mao diajak hangout mereka jawab "yah, sory gue mao jalan sama cowo gue." Arrrgghhhh ! gue gedeg segedeg gedeg nya kalo dijawab kaya gitu. Ya berarti pacar mereka adalah prioritas. Dan lo hanya minoritas yang dibutuhin kalo pacar mereka lagi asik maen PS atau maen futsal atau malah lagi marahan. :/

Tapi tapi, sekalinya lo ajak hangout dan dia mao... pas di TKP ternyata dia bawa cowonya. jeng jeng jeng jeng.... jadilah lo cuma kaya bodyguard yang mengawal mereka pacaran. 

Curhatan Tentang Hidup

Hellow, guys... selamat datang di malam minggu. Dan selamat datang di blog tercinta gue. Sorry kalo berantakan dan penuh debu. Maklum, udah lumayan lama gue gak urusin blog ini. Huuuff selalu seperti ini setiap tahunnya -_-

Anyway, kali ini gue lagi nggak mau ngomongin masalah cinta-cintaan dengan ngasih tips buat deketin gebetan lu atau mutusin pacar lu. Hahahah *ketawagaring*

Kelakuan orang Kasmaran

Gue sering banget ngeliat kelakuan orang yang lagi kasmaran. Lebih sering sih nemu di facebook dan BBM. Entah dia ngucapin good night lah buat pacarnya via FB. Entah ngingetin jangan lupa makan lah di status BBM. Sebenernya gue bingung. Ngapain coba yang kaya gitu aja pake diupdate? Kan bisa ngomong langsung. Nggak ada prikejombloannya nih mereka. Huh #jomblokesel #jomblosebel #hidupjomblo.

Ada lagi kemaren gue nemu status isinya gini “cayang beeuuddhhh sama yang punya akun inih. Pipih sayang Mimih. Awas ya ganjen sama bini gue, gue matiin lu #bajak” WHAT THE??? ARE YOU KIDDING ME?? Bajak facebook pacar cuma buat bilang kalau dia sayang sama yang punya akun? Ngomong langsung emang kaga bisa? Udah gitu pake ngancem pula mau matiin orang yang godain pacarnya. Ya ampun… Norak abis ! bhahaha… lebih norak lagi kalau tiap lagi ngapa-ngapain sama pacarnya pake diupdate. Misal:

Tali Sepatu's Story

Kemaren, gue ngupload foto di instagram dan facebook. Foto tentang transformasi penampilan gue di tahun 2010 dan 2014. Mau tau kaya apa penampakannya? Yakin mau tau? Nggak takut kaget? Atau nggak takut naksir?kalau mau naksir, juga nggak apa-apa ko #apasihfar? :v . Oke, guys Ini dia penampakan fotonya

Ciri-ciri Orang yang Ingin “Berstatus Palsu”

“Terpaksa, aku… mencintai dirimu hanya untuk status palsu. Setengah hati, ku jalani cinta karena aku tak suka denganmu.” (Vidi Aldiano – Status Palsu)

Nah ! Pernah jadi orang yang seperti lagu di atas? Atau pernah ngalamin jadi korban status palsu?

Gue pernah jadi keduanya. Bhahaha :v

Terkadang pelaku status palsu itu awalnya nggak pernah niat untuk status palsu, loh. Ibaratnya dia seperti sedang membohongi dirinya sendiri. Ya, membohongi dengan berpikir “kayanya gue suka deh sama dia. Eh, suka apa nggak ya?” Dibalik membohongi diri itu lah ada keraguan yang membuat dia makin membohongi diri dengan bilang “ah, kayanya gue suka deh. Soalnya dia baik banget.” Dan berdasar pada pemikiran itu lah akhirnya dia terjebak pada istilah “status palsu”. Para pelaku status palsu akan merasa bosan dengan hubungan yang ia jalani, karena hubungan itu didasari dengan pemikiran membohongi diri dan keraguan di dalamnya.

Dan, yang menjadi korban status palsu pun yang kemudian terluka. Miris ! Karena keegoisan diri, berdampak pada sakitnya hati orang lain. Hiks :’(

Kalian nggak mau jadi salah satu korban status palsu? Udah terlanjur pacaran dan bingung sama sikap doi yang beda? Pengen tau kalian termasuk korban status palsu atau bukan? Yuk, simak uraian ciri-ciri pelaku status palsu.

Me and My Ex Friend's Story Part 2

Beberapa hari kemudian, dia menghilang. Nggak pernah nyapa gue lagi. Sampai di bulan berikutnya dia nongol dan cerita kalau cewenya dicurigai selingkuh. Gue kasih saran untuk lebih berpositif thinking supaya hubungan dia gak makin ancur. Setelah itu, dia kembali menghilang.

Karena waktu itu gue lagi ada masalah dan bingung mau cerita ke siapa, akhirnya gue memutuskan untuk curhat sama si Joko.Gue sapa dia via chat facebook. Dia meladeni, tapi ujung-ujungnya malah jadi dia yang curhat. Dia cerita kalau dia ngebuntutin cewenya saat si cewe balik kerja, dan ternyata cewenya dijemput sama mantannya. Mereka pun akhirnya putus.

Setelah curhat-curhatan itu, kita kembali deket. Tapi sebatas temen curhat doang. Gue agak trauma soalnya, jadi mao seribu gombalan yang dia lempar ke gue, itu nggak akan pernah ngaruh ke gue.

Kedekatan kita berlanjut ke BBM, waktu itu gue baru beli BB dan temen gue Cuma 3 orang. Si Joko termasuk salah satunya. Kita kembali deket kaya dulu. Tapi kedekatan kita benar-benar sebatas teman. Pernah sesekali dia mencoba gombalin gue, tapi gagal. Sampai dia ngeluh “ah, susah banget ya gombalin lu.” Gue Cuma bisa ketawa bacanya. Macem ABG aja hari gini masih gampang digombalin, ama cowo yang pernah ngecewain pula. Hahaha

Beberapa bulan kemudian dia kembali ngilang. Dia sih ngaku kalo hapenya rusak. Jadi kalau mau tetep komunikasi Cuma bisa lewat sms atau fb. Tapi, sms dan chat gue nggak dibales. Fix gue mikir dia udah punya cewe lagi. Dan ternyata bener, dia punya pacar. Kali ini pacarnya dia adalah temen dia waktu dia masih SMP. Sampai sini gue masih berpositif thinking.

Gue mencoba nyapa dia lewat komen di statusnya. Kebetulan waktu itu dia lagi sakit. Gue ngucapin “cepet sembuh ya.” Eh, ada yang ngelike komen gue. Dan ternyata yang ngelike itu adalah cewenya. Cewenya cemburu sama gue. Pantesan aja dia udah nggak pernah nyapa gue duluan. Dia takut cewenya marah.

Akhirnya gue memutuskan untuk nggak nyapa dia lagi. Gile aje lu, mana enak dianggep jadi perusak hubungan orang -_- mending gue jauh jauh deh dari si Joko dan pacarnya. Lagi pula nggak penting juga si Joko dalam hidup gue. Ciailah :v

Kita bener-bener udah nggak saling sapa. Sampai suatu ketika, dia ngechat gue “gue sebel sama cewe gue. Dia tuh protectiv banget. Gue dilarang ini itu sama dia. Sampe ngobrol sama cewe laen pun nggak boleh. Ngebetein banget tuh cewe.” Oke, gue tau dia pasti pengen curhat, jadilah gue ladenin. Dari sini udah keliatan kan bodohnya gue? Yap, Joko nongol Cuma pas lagi ada problem doang. Ibarat kata dia datengin gue pas lagi pengen buang sampah doang. Macem tong sampah kan gue? Iya emang.

Setelah curhat itu, dia kembali menghilang sampai berbulan-bulan lamanya. Dia ngeshare pin bbm dia yang baru di FB. Gue inisiatif untuk invite. Gue tanyakan perihal hubungan dia, dan dia bilang dia udah putus sama cewenya. It’s mean, dia lagi jomblo.

Kita kembali akrab lagi, udeh kaya orang pacaran ye putus nyambung. Bhahaha :v

Sampai insiden itu pun datang. Dia update status di Facebook dengan bahasa inggris, kira-kira beginilah artinya “Gue kenal mata penuh senyum itu dengan masker ungu. Jika benar itu kamu, tolong like status ini (F)” Gue liat inisial orang yang dia maksud adalah F. karena gue ngerasa nama gue depannya huruf F, jadilah gue kege-eran. Gue komen “Bukan gue kan ya yang lu maksud? :v” , dan sejam kemudian dia bales komen gue “oh, iya gue lupa kalo nama lu depannya F juga. Hahah. Bukan lu ko yang gue maksud”. Dari situ gue agak nyesek juga dengan kalimat “oh iya, gue lupa” berarti dia inget gue Cuma pas lagi ada masalah doang, curhat membabi buta dah percis cewe lagi galau. Mulai saat itu lah gue remove pertemanan gue dengan dia di facebook. Sebelum itu, komen gue di status dia, gue apus. Contact BBM pun juga gue apus. Gue jadiin ini sebagai bahan pembelajaran, sebaik-baiknya kita jangan jadi manusia bodoh juga yang mau-mau an aja dijadiin TONG SAMPAH !!

-Sekian-

Me and my Ex Friend’s Story Part 1

Pernah nggak sih lu nemu orang yang ngaku temen tapi giliran punya pacar malah ngilang. Seakan kita udah nggak dia butuhin. Pas putus baru deh nongol lagi sambil galau terus curhat dengan membabi buta.

Kalau gue pernah. Bukan pernah lagi, malah sering !

Gue benci banget sama orang yang kaya gitu. Kaya nggak punya urat malu, nggak punya etitut… Ciailah :v

Baru-baru ini malah gue abis mengalami hal yang kaya gitu. Dan bodohnya, gue baru nyadar kalau gue dijadiin tong sampah sama tuh orang. 

Cara Basi Supaya Bisa Balikan Sama Mantan

Hello, guys… ketemu lagi kita di malam minggu. Hahah, gue yakin yang baca postingan gue pasti para jomblowers yang malmingan bareng PC. Kasian deh lo :p ( padahal gue jomblo tapi so so-an ngeledekin jomblo biar gak keliatan jomblonya :v ) 

Postingan gue kali ini masih seputar dunia percintaan. Seperti kita ketahui, percintaan itu akrab banget sama para pemaja. Dan, karena gue remaja..ehem… makanya gue posting tulisan ini. Tepat di malam minggu untuk menjadi cemilan malam para makhluk kesepian alias para jomblo :3 :v

Kalo malam minggu kemaren gue posting tentang beberapa cara mutusin yang pernah gue temuin. Kali ini gue mao ngebahas cara basi para tuna asmara biar bisa balikan sama mantannya. Duh, sian.. udah tuna asmara cara yang dipake buat minta balikan pun basi pula :v .

Oke, langsung aja cekidoooott, guys

Macam-Macam Cara Mutusin

Cowo: Pokoknya aku mao putus, titik

cewe: iya iya, yaudah

cowo: loh? Ko pasrah?

Cewe: terus gue musti gimana? Nangis nangis gitu? Sujud di hadapan lu mohon-mohon supaya gak lu putusin gitu?

Cowo: ya… nggg…rrr…nggak gitu juga

Cewe: yaudah. Putus kan?

Cowo: iya

cewe: oke (si cewe pergi meninggalkan cowo yang mukanya plongo)

Itu salah satu ilustrasi cara mutusin yang akhirnya malah bikin galau. Hahahah. Gue pernah nemuin yang kaya gitu dan agak menggelikan sih. Yang minta putus siapa, yang galau siapa. :v

Menurut pengalaman-pengalaman yang gue dapet. Oke oke, gue ngaku ini adalah pengalaman yang gue alamin sendiri. Lebih tepatnya pengalaman “diputusin”. Hiks hiks *nangisdikolongjembatan*. Mutusin hubungan itu ada berbagai macam cara. Dari mulai yang ringan sampai yang menyedihkan.

Dan gue akan sebutin macem-macem cara mutusin hubungan yang pernah gue alamin sekaligus ceritanya..

Let’s cekidooottt, Guys

3 Hal Penyebab Banjir

And here I’m dengan keadaan yang sama seperti pada tahun 2013 lalu. Banjir

Udah tau banjir mulu, kenapa lu masih tinggal di daerah situ? Jawabannya Cuma 1, nggak punya duit buat pindah. Terkesan simple ya ngomong “mending pindah aja dari pada kebanjiran mulu” pada lupa apa pada pura-puraan bloon kalo pindahan butuh duit. Buat makan daging aja susah.

Oke skip ngomelnya…

Gue bakal ngebahas tiga hal yang menjadi penyebab banjir. Cekidoooottt, guys…

Ngebully Orang? Situ Oke??

Bullying

Bullying? Apaan tuh, Far? Makanan apaan? Jenis hewan spesies langka?

Zzzz…

Bullying itu bukan makanan atau hewan ya, Guys. Bullying itu berasal dari kata bully yang berarti ancaman atau penggertakan. Bullying biasanya banyak kita temui di sekolah. Well, jujur aja gue pernah jadi korban bullying di waktu SMP. Tapi, Alhamdulillah, gue dibully-nya gak lama. Hanya saat gue kelas 1, itu pun pelaku bullyingnya adalah orang yang pertama kali gue kenal di kelas. Ironis ya? Hahha, bisa dibilang begitu.

Panggilan Mesra

Panggilan mesra buat kalangan ABG tuh kayanya wajib banget. Apalagi di jaman sekarang ini yang tingkat pacaran di kalangan ABG itu naik drastis, mengalahkan kenaikan nilai rupiah.

*Ngomong opo toh, Far?

Sumber: http://www.indogamers.com/system/upload/media/pictures/51a55a24a063a1369791012454645.jpg

Yap, begitu lah. Gue juga termasuk salah satu dari ABG tersebut

*emang lu masih ABG?

#plak