17 Des 2011

Pesawat Rakitan Pelajar Indonesia

2 minggu lalu, gue dapet tugas dari dosen gue buat bikin berita, dan gue pun mengangkat pesawat rakitan buatan taruna/i SMKN 29 sebagai berita gue.

ini dia berita yang gue buat bareng temen 1 kelompok gue :)

===============================================================

Pesawat Rakitan Pelajar Indonesia


Generasi muda Indonesia kembali menorehkan prestasi. Kali ini, prestasi itu ditorehkan dalam bidang penerbangan.

Siswa SMKN 29 Jakarta sedang melakukan proyek perakitan pesawat Jabiru JP430. Meski bahan dan komponen yang memiliki harga sekitar 1,5 miliar rupiah ini telah dikirim dari Australia sejak Februari 2011, perakitan baru dilakukan September 2011. Komponen pesawat itu sebagian besar terdiri dari campuran bahan-bahan composite, seperti hardener, resin, layer/serat kaca, dan flock. Saat ini, proses perakitan telah memasuki tahap finishing. Uji coba terbang akan dilakukan sekitar akhir Desember 2011 di Bandara Pondok Cabe dengan melibatkan personel dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Proses perakitan dilakukan oleh siswa SMKN 29 dengan bimbingan guru dan pembimbing dari luar sekolah. Perakitan pesawat ini bukanlah kali pertama bagi siswa SMKN 29. Sebelumnya mereka sudah pernah merakit pesawat, tetapi bukan untuk diterbangkan.

Siswa yang terlibat dalam proyek perakitan ini sebagian besar diambil dari jurusan Airframe and Powerplant (AP) dan Electrical Avionic (EA). Ada sekitar 180 siswa yang terlibat dalam proyek tersebut, mereka terdiri dari siswa kelas 1, 2, dan 3.

Proses perakitan pesawat Jabiru JP430 cukup sulit. Hal ini diakui oleh Ahmad Budiman, guru penanggungjawab proyek.

“Pesawat Jabiru yang kami rakit ini, tidak sepenuhnya mengikuti panduan. Kami juga melakukan beberapa modifikasi, khususnya pada bagian mesin, karena kami juga bekerjasama dengan pihak Honda,” paparnya. “Karena itu, mesin yang digunakan 50% hampir mirip dengan mobil-mobil yang diproduksi Honda.”

Siswa melakukan eksperimen pada pesawat yang memiliki panjang badan 3,5 meter dan lebar badan 1,5 meter di bagian sayap. Mereka mendesain wing tip di ujung sayap, yang berarti ujung sayap dibuat membengkok ke atas sehingga pesawat bisa melaju lebih kencang dan irit bahan bakar.

Teknologi mesin masih menggunakan silinder, berkapasitas total 3300cc. Bahan bakar yang seharusnya digunakan adalah avtur. Penggunaan bahan bakar avtur telah diganti menggunakan Pertamax Plus, karena avtur mahal dan sulit didapat di Indonesia. Jabiru dilengkapi dua tanki bahan bakar berkapasitas total 140 liter di bagian sayap. Kemampuan terbang pesawat ini mencapai 4,5 jam dengan konsumsi bahan bakar sekitar 120 liter. Panjang landasan normal yang dibutuhkan untuk take off sekitar 500 m.

“Pesawat ini hanya sebagai tahap awal, selanjutnya kami akan mengembangkan pesawat untuk diproduksi sendiri,” tutur Ahmad Budiman.
© Coretan Kecil Seorang Jilbaber 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis