Sekitar tiga hari yang lalu gue iseng-iseng ngelayout naskah
novel gue yang pernah gue ikutin lomba di salah satu penerbitan. Gue bikin
layout dan desain covernya. Terus, gue print. Gue tanya ke nyokap dan adik gue.
“Gimana? Bagus nggak? Kaya buku beneran nggak?” dan mereka menjawab dengan
kompak “Bagus. Iya, kaya buku yang dibuat penerbit beneran.” Adik gue pun
menambahi “mending lo bikin penerbitan sendiri dah ka. Kan lo bisa.” Gue pun
berpikir sejenak. Gue bisa desain walau ecek-ecek, gue bisa ngelayout, bisa
nulis juga walau amburadul. Hahaha. Iya juga ya. Kenapa gue nggak self
publishing aja. FYI, gue merupakan lulusan Politeknik Negeri Media Kreatif
Jurusan Penerbitan. Jadi, sedikit banyak gue tau tentang dunia penerbitan.
Apalagi gue punya pengalaman bekerja di beberapa penerbitan. Ya, bisa lah kalau
mau self publishing. Tapi, pertanyaannya adalah “apakah buku yang gue jual
bakalan ada yang mau beli?” Huah, itu pertanyaan yang bikin gue down.
Iseng, gue share lah hasil print layout gue itu di facebook.
Dan nggak gue duga ternyata banyak respon positif. Mereka menyemangati gue
untuk benar-benar self publishing. Ada yang memberi saran untuk menjual
ebook-nya terlebih dahulu. Ada yang minta bukunya kalau udah jadi. Huaaahhh
seneng banget ternyata buku abal-abal gue dapet respon positif. Di luar dugaan
gue banget.
Ini dia penampakannya
Layout sendiri, bikin ilustrasi sendiri, desain cover sendiri :D |
Dari situ lah terbersit untuk self publishing. Pengennya sih
gue menggaet para blogger di komunitas yang gue ikutin. InsyaAllah kalau udah
terkumpulnya modal, gue akan self publishing. Semoga apa yang gue rencanakan
dapat tercapai. Aaamiiin.
mendingan dari e-book dulu, mpok. e-booknya bisa di download gratis, tapi ga lo kasih sma isi bukunya. nah, klo mau cerita nya sampe abis, lo jual dah. kayak gitu, mpok. saran gue gitu sih
BalasHapusAsik. gue tampung saran lo. Thanks bro :D
BalasHapus